Sawahlunto, dari Kota Tambang ke Warisan Dunia
Rabu, 16 Juli 2025 07:49 WIB
Sawahlunto: dari kota tambang batubara masa Belanda, kini jadi kota warisan dunia dengan wisata sejarah yang memikat.
Sawahlunto adalah sebuah kota kecil di Sumatera Barat yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Dikenal sebagai kota tambang batubara peninggalan kolonial Belanda, Sawahlunto kini bertransformasi menjadi salah satu destinasi wisata sejarah unggulan Indonesia, bahkan diakui sebagai warisan dunia Unesco pada 6 Juli 2019. Bagaimana perjalanan Sawahlunto dari kota tambang hingga menjadi kota wisata warisan dunia? Inilah kisahnya.
Ditemukannya Tambang Batubara Ombilin
Sejarah Sawahlunto bermula pada tahun 1867, saat seorang insinyur Belanda bernama Willem Hendrik de Greve menemukan cadangan batubara berkualitas tinggi di kawasan Ombilin. Penemuan ini membuka babak baru bagi wilayah pedalaman Sumatera Barat yang sebelumnya masih berupa hutan dan sawah.
Belanda kemudian membangun tambang batubara Ombilin, yang kelak menjadi salah satu tambang terbesar dan tertua di Asia Tenggara pada masanya. Untuk mendukung pengangkutan batubara, pada tahun 1892 dibangun jalur kereta api yang menghubungkan Sawahlunto dengan pelabuhan Teluk Bayur di Padang. Jalur ini mempermudah pengiriman batubara ke berbagai daerah di Hindia Belanda hingga ke Eropa.
Masa Penjajahan
Pertambangan Ombilin di Sawahlunto, Sumatera sekitar tahun 1910
Tambang batubara membawa kemajuan pesat bagi Sawahlunto. Berbagai infrastruktur dibangun: rel kereta, terowongan tambang, kantor administrasi, rumah sakit, rumah dinas pegawai, hingga fasilitas hiburan untuk pejabat Belanda. Sawahlunto pun tumbuh menjadi kota modern di tengah perbukitan Sumatera Barat.
Namun, kemajuan ini dibayar mahal oleh para pekerja tambang. Banyak dari mereka adalah tenaga kerja paksa yang dikenal sebagai orang rantai. Mereka berasal dari berbagai daerah di Nusantara, diborgol, dan dipaksa bekerja di tambang dengan kondisi berbahaya. Sisa-sisa sejarah kelam ini masih dapat dijumpai melalui bangunan penjara dan terowongan tambang yang kini menjadi objek wisata sejarah.
Kemunduran Industri Tambang
Setelah Indonesia merdeka, tambang Ombilin dikelola oleh pemerintah melalui PT Bukit Asam. Namun, seiring berjalannya waktu, produksi batubara terus menurun karena cadangan yang menipis dan biaya operasional yang tinggi. Pada awal 2000-an, aktivitas penambangan di Sawahlunto nyaris terhenti.
Kemerosotan tambang berdampak besar pada perekonomian kota. Banyak penduduk yang kehilangan pekerjaan dan memilih pindah ke kota besar. Bangunan peninggalan Belanda pun terbengkalai, jalur kereta api berhenti beroperasi, dan Sawahlunto seperti kota mati.
Kebangkitan Sawahlunto
Situasi ini tidak membuat pemerintah dan masyarakat Sawahlunto menyerah. Sejak awal 2000-an, pemerintah kota mulai mengubah wajah Sawahlunto menjadi kota wisata sejarah. Bangunan tua direnovasi, situs tambang dijadikan museum, dan jalur kereta api wisata kembali dihidupkan.
Beberapa destinasi andalan di Sawahlunto kini antara lain:
-
Museum Goedang Ransoem, bekas dapur umum pekerja tambang.
-
Lubang Tambang Mbah Soero, terowongan tambang bersejarah yang bisa dimasuki wisatawan.
-
Museum Kereta Api Sawahlunto, menampilkan sejarah jalur kereta tambang.
-
Kawasan kota tua dengan bangunan kolonial yang masih terjaga.
Usaha pelestarian ini membuahkan hasil. Pada 6 Juli 2019, Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO. Pengakuan ini menegaskan nilai sejarah, budaya, dan teknologi tambang Ombilin yang unik di dunia.
Sawahlunto Hari Ini Menatap Masa Depan
Saat ini, Sawahlunto terus berbenah sebagai kota wisata sejarah dan budaya. Masyarakat setempat terlibat aktif melalui usaha homestay, kuliner tradisional, cinderamata, hingga festival budaya yang menarik wisatawan.
Dengan status warisan dunia, Sawahlunto memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kelestarian situs-situs bersejarahnya. Pemerintah kota juga mengembangkan konsep wisata berkelanjutan, sehingga sejarah dan cerita masa lalu bisa dinikmati generasi mendatang tanpa merusak keasliannya.
Sawahlunto adalah bukti nyata bagaimana sebuah kota kecil mampu bangkit dari keterpurukan industri dengan memanfaatkan warisan sejarahnya. Kota ini bukan hanya sekadar bekas tambang tua, melainkan kota warisan dunia yang sarat makna dan layak dijelajahi siapa saja yang ingin belajar sejarah Indonesia dari dekat.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler